Jumat, 23 Mei 2014

Edisi Perjalanan



Dalam mingu ini sudah 3 kali aku bolak-balik ke kampung. Rasanya capek, tapi demi sesuatu yang aku inginkan aku harus berkorban. Empat atau lima jam di atas mobil itu terasa begitu lama. Terkadang aku bingung harus ngapain, jadilah tidur sebagai pelarian.  Namun, setiap perjalanan tentu memiliki cerita, dan disini aku juga mendapatkan beberapa hikmah dari perjalanan beberapa hari ini.
Pertama, cerita tentang pengamen jalanan. Pasti semua pada tahu kan? Kalau kita naik bus , pasti sering tuh di stop pengamen. Tapi, ada yng beda dengan pengamen yg satu ini. Orang nya kalau dilihat dari penampilan sama aja kayak yg lain (agak) seram dikit. Tapi, pas dia nyanyi ternyata jadi  berfikir kalau ni orang islamis bangat. Beliau membawakan lagu-lagu religi, seperti nyanyi Uje (Bidadari Syurga), trus juga ada lagu yang lirik nya “perhiasan dunia yang paling indah adalah istri shaleha”…. (yang inget cuma ini)
Aku takjub aja dan sekaligus berfikir, mungkin kalau semua pengamen milih lagu nasyid buat dinyanyikan pasti lebih indah terasa perjalanan. Jujur telingan ini rindu mendengar alunan kebaikan terutama disaat perjalanan.
Kedua, ini cerita tentang rekan sesama penumpang, seorang bapak yang masih muda (30th an). Kalau dilihat nih bapak kalau bukan mahasiswa S2/S3 beliau adalah dosen. Soalnya bapak itu naik dari depan kampus UNP air tawar. Bisa jadi
Yang membedakan bapak ini dengan penumpang yang lain adalah aktivitas yang dilakukannya dalan perjalanan. Menurutku itu referensi yang bagus buat kita contoh bersama. Pas di mobil bapak tersebut membuka Tablet- nya dan membaca Al-Qur’an. Terlepas dari si bapak peserta ODOJ atau tidak , bagiku ini suatu contoh kebaikan. Dan referensi juga buat kita agar perjalanan menjadi lebih berkah.
Mungkin ini dulu ya….
Bersambung….
#next on : Tuor to Palembang

Tidak ada komentar: