Minggu, 20 Januari 2013

CerBung Hana dan Melati



CerBung….

Hana dan Melati

Hmmmmmm….
Pengen nulis cerita dongeng…
tapi kalau ada kesamaan nama,tokoh dan karakter harap dimaklumi, karna ini hanyalah fiktif belaka.

Ini kisah tentang si Hana, gadis cantik nan shaleha. Ia berasal dari negri bunga, yaitu sakura. Bahkan pipi Hana pun sama cerahnya dengan warna sakura. Kalau kata  Nabi mah “Humaira”. Hana tinggal disebuah kota tua di Jepang  yakni Kyoto. Kota yang menyimpan begitu banyak kenangan tentang Jepang masa lalu. Disini banyak kuil-kuil tua yang menjadi objek wisata yang menawan, selain itu juga banyak terdapat pemandian air hangat (onsen). Selain keindahan untuk traveling Kyoto juga merupakan kota pelajarnya Jepang, bahkan disini terdapat salah satu universitas yang sangat terkenal, Kyoto University.
Saat ini Hana duduk dibangku SMA. Sebenarnya Hana senang tinggal disini, tapi ada beberapa hal yang membuatnya ingin pindah ke Indonesia, negara asal Okasan- nya. Hana dulu pernah sekali datang ke Indonesia, tepatnya di Payakumbuh. Ia kesana saat libur musim semi 2 tahun lalu. Di Payakumbuh  banyak hal yang membuat Hana tertarik, selain iklimnya yang cuma 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan, ia juga tertarik untuk mengenal budaya masyarakat Minangkabau serta mengenal agama islam lebih dalam lagi. Islam adalah agama mayoritas masyarakat disana.
Dan yang paling Hana rindukan dari liburannya saat itu adalah sepupunya bernama Melati. Melati adalah gadis manis dan juga shaleha. Saat itu Hana dan Melati sering bertukar fikiran mengenai islam. Bagi Hana, sepupunya yang satu ini laksana embun penyejuk dahaganya akan ilmu agama. karna saat itu Melati sedang bersekolah di Pondok Pesantren khusus putri, jadi lebih asik dijadikan teman diskusi Hana. Setiap hari selalu ada disikusi kecil antara mereka berdua, Hana sering bertanya mulai dari hal-hal yang kecil, seperti do’a sehari-hari, cara berpakaian muslimah yang sesuai syari’at bahkan curhat mengenai susahnya ia menjaga pergaulannya dengan lawan jenis di Kyoto. Jepang adalah negara yang penduduknya beragama Shinto atau budha,  sangat sedikit dijumpai muslim disana. Bahkan kalau ada kebanyakan mereka adalah pendatang dari luar seperti Indonesia, Malaysia, Palestina, India atau negara yang mayoritas muslim lainnya. Tentu saja Melati sangat memaklumi tentang kesulitan Hana mengenai hal ini..
Selama di Payakumbuh, banyak hal yang ia dapatkan. Melati dengan sabar menjawab semua keingintahuan Hana akan islam. Bahkan pernah sekali Melati mengajak Hana untuk hadir halaqahya  dengan Ustadzah Mawar. Karna menurut Melati oaring yang punya keingintahuan yang besar dan kritis seperti Hana lebih baik menerima ilmu langsung dari Ustadzah Mawar. Jadilah hari itu Hana mengikuti halaqah/mentoring perdana. Ini adalah sebuah kesempatan langka dan sangat berharga untuknya dikemudian hari.
Dari pengalaman halaqah inilah Hana tersentuh. Tak terasa tetes air membasahi pipinya yang kemerahan saat mendengar penjelasan dari Ustadzah Mawar. Begitulah, Allah Swt telah menyentuh hati Hana yang lembut dengan hidayahNya. Dulu, Hana memang berjilbab, yaaaa…sekedar menutupi rambut serta memakai baju dan celana panjang. Yang ia tahu hanya itu, tapi sekarang Hana bisa memahami dari penjelasan ustazah bahwa aurat itu adalah seluruh anggota tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Bahkan Hana mencatat salah satu dalilnya di buku note yang kemudian ia buat salinan besar dan ditempel di dinding kamarnya. Perintah itu terdapat dalam surat  An-nur ayat : 31 , yaitu :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ” (QS An-Nur : 31)
Sejak hari itu Hana mulai merubah penampilannya sedikit demi sedikit. Awalnya dia belajar pakai rok. Karna dulu sering memakai celana, jadi pas pakai rok pertamakali rada aneh gitu.
Tapi, dia sudah berusaha dan pada akhirnya ia mampu dan sekarang lihatlah gadis cantik itu selalu berpakaian tertutup serta hijab yang menutupi perhiasannya. Senyumnya pun bertambah manis dibalut keindahan akhlaknya yang mulia.
“Hana chan, udah tidur sayang……?” terdengar suara okasan didepan pintu kamar Hana. Kamar yang sudah ia tempati sejak usia 6 tahun. Kamar yang menyimpan semua kisah Hana, tempat ia mengeluarkan is hatinya , tempat ia menagis dan tertawa.
 “Hmm… mm…m…. Hai, okasan……” jawab Hana agak tergagap, ia terkejut karna oksan membuyarkan lamunannya tentang Melati dan liburannya di Payakumbuh. Hana melirik jam didinding kamarnya, jam 23.00

Bersambungggg................ ^_^

Tidak ada komentar: