CerBung….
Hana dan Melati
Hmmmmmm….
Pengen nulis cerita dongeng…
tapi kalau ada kesamaan nama,tokoh dan karakter harap dimaklumi, karna ini hanyalah fiktif belaka.
tapi kalau ada kesamaan nama,tokoh dan karakter harap dimaklumi, karna ini hanyalah fiktif belaka.
Ini
kisah tentang si Hana, gadis cantik nan shaleha. Ia berasal dari negri bunga,
yaitu sakura. Bahkan pipi Hana pun sama cerahnya dengan warna sakura. Kalau
kata Nabi mah “Humaira”. Hana tinggal
disebuah kota tua di Jepang yakni Kyoto.
Kota yang menyimpan begitu banyak kenangan tentang Jepang masa lalu. Disini
banyak kuil-kuil tua yang menjadi objek wisata yang menawan, selain itu juga
banyak terdapat pemandian air hangat (onsen). Selain keindahan untuk traveling Kyoto
juga merupakan kota pelajarnya Jepang, bahkan disini terdapat salah satu
universitas yang sangat terkenal, Kyoto University.
Saat
ini Hana duduk dibangku SMA. Sebenarnya Hana senang tinggal disini, tapi ada
beberapa hal yang membuatnya ingin pindah ke Indonesia, negara asal Okasan- nya. Hana dulu pernah sekali
datang ke Indonesia, tepatnya di Payakumbuh. Ia kesana saat libur musim semi 2
tahun lalu. Di Payakumbuh banyak hal
yang membuat Hana tertarik, selain iklimnya yang cuma 2 musim yaitu musim panas
dan musim hujan, ia juga tertarik untuk mengenal budaya masyarakat Minangkabau
serta mengenal agama islam lebih dalam lagi. Islam adalah agama mayoritas
masyarakat disana.
Dan
yang paling Hana rindukan dari liburannya saat itu adalah sepupunya bernama
Melati. Melati adalah gadis manis dan juga shaleha. Saat itu Hana dan Melati
sering bertukar fikiran mengenai islam. Bagi Hana, sepupunya yang satu ini
laksana embun penyejuk dahaganya akan ilmu agama. karna saat itu Melati sedang
bersekolah di Pondok Pesantren khusus putri, jadi lebih asik dijadikan teman
diskusi Hana. Setiap hari selalu ada disikusi kecil antara mereka berdua, Hana
sering bertanya mulai dari hal-hal yang kecil, seperti do’a sehari-hari, cara
berpakaian muslimah yang sesuai syari’at bahkan curhat mengenai susahnya ia
menjaga pergaulannya dengan lawan jenis di Kyoto. Jepang adalah negara yang
penduduknya beragama Shinto atau budha, sangat
sedikit dijumpai muslim disana. Bahkan kalau ada kebanyakan mereka adalah
pendatang dari luar seperti Indonesia, Malaysia, Palestina, India atau negara
yang mayoritas muslim lainnya. Tentu saja Melati sangat memaklumi tentang
kesulitan Hana mengenai hal ini..
Selama
di Payakumbuh, banyak hal yang ia dapatkan. Melati dengan sabar menjawab semua
keingintahuan Hana akan islam. Bahkan pernah sekali Melati mengajak Hana untuk
hadir halaqahya dengan Ustadzah Mawar.
Karna menurut Melati oaring yang punya keingintahuan yang besar dan kritis
seperti Hana lebih baik menerima ilmu langsung dari Ustadzah Mawar. Jadilah
hari itu Hana mengikuti halaqah/mentoring perdana. Ini adalah sebuah kesempatan
langka dan sangat berharga untuknya dikemudian hari.
Dari
pengalaman halaqah inilah Hana tersentuh. Tak terasa tetes air membasahi
pipinya yang kemerahan saat mendengar penjelasan dari Ustadzah Mawar. Begitulah,
Allah Swt telah menyentuh hati Hana yang lembut dengan hidayahNya. Dulu, Hana
memang berjilbab, yaaaa…sekedar menutupi rambut serta memakai baju dan celana
panjang. Yang ia tahu hanya itu, tapi sekarang Hana bisa memahami dari
penjelasan ustazah bahwa aurat itu adalah seluruh anggota tubuh, kecuali muka
dan telapak tangan. Bahkan Hana mencatat salah satu dalilnya di buku note yang
kemudian ia buat salinan besar dan ditempel di dinding kamarnya. Perintah itu
terdapat dalam surat An-nur ayat : 31 ,
yaitu :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung. ” (QS An-Nur : 31)
Sejak
hari itu Hana mulai merubah penampilannya sedikit demi sedikit. Awalnya dia belajar
pakai rok. Karna dulu sering memakai celana, jadi pas pakai rok pertamakali
rada aneh gitu.
Tapi,
dia sudah berusaha dan pada akhirnya ia mampu dan sekarang lihatlah gadis
cantik itu selalu berpakaian tertutup serta hijab yang menutupi perhiasannya.
Senyumnya pun bertambah manis dibalut keindahan akhlaknya yang mulia.
“Hana
chan, udah tidur sayang……?” terdengar suara
okasan didepan pintu kamar Hana. Kamar yang sudah ia tempati sejak usia 6
tahun. Kamar yang menyimpan semua kisah Hana, tempat ia mengeluarkan is hatinya
, tempat ia menagis dan tertawa.
“Hmm… mm…m…. Hai, okasan……” jawab Hana agak tergagap, ia terkejut karna oksan membuyarkan lamunannya tentang Melati
dan liburannya di Payakumbuh. Hana melirik jam didinding kamarnya, jam 23.00
Bersambungggg................ ^_^
Bersambungggg................ ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar