Minggu, 24 Januari 2016

Talk to Myself

Disisi kehidupan ini begitu sering kutemui harapan tertolak oleh idealita. Ketika tahun tahun 2014 lalu aku mengambil keputusan utk mengambil jalan ini, aku begitu optimis dan semangat. Ini adalah jalan yang terbaik, pikirku. Setelah setahun lebih menjalani keputusan itu gelombang menghadang di pertengan jalan. Seketika mimpiKu yang indah hancur, sehancu- hancurnya. Seperti dulu ketika aku mendapat nilai merah saat SD.

Aku tak pernah rela, jika nilaiku rendah. Aku akan meraung2 bahkan sampai saharian. Hingga keesokan hari mata sudah seperti orang tiongkok. Betapa rapuhnya kamu Zii.. >>>°=°

Ternyata saat ini aku benar2 belum bisa menghilangkan sifat ini. Kejadian di tahun 2015 ini begitu membekas. Menghilangkan semangat yang dulu begitu menggelora. Hasilnya aku mengerjakan dengan setengah hati. Hari-hariku penuh me kepura-pura an. Sok tegar, sok bijaksana, dan sok menasehati orang agar semangat.

Namun, hari ini aku menyadari sepenuhnya, itu adalah kesalahan fatal. Aku telah menghancurkan impianku sendiri. Menolak realita, karena tidak sesuai dengan keinginan dan harapanku. Aku telah membuang masa dengan keterpurukan yang konyol. Aku bodoh, karena membuat diriku menjadi seperti orang kehilangan arah.

Sekarang aku akan bangkit lagi. Memulai lagi dengan semangat untuk menjalani hari-hari kedepan. Tidak ada gunanya aku kecewa dan lantas menyiksa diri. Aku akan kembali lagi menjadi zia sang pemimpi. Yang akan berjuang membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Inilah aku sekarang...

#dre4m

Tidak ada komentar: